Bobej Friends - Ada kabar baik bagi anda ibu yang menyusui bayinya. Berdasarkan penelitian, ibu yang menyusui kemungkinan terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari lebih rendah dari ibu yang tidak menyusui.
Ilmuwan mengatakan bahwa menyusui membantu mengubah lemak yang tertinggal di sekitar perut setelah melahirkan, salah satu faktor penyebab penyakit.
Mereka percaya bahwa menurunnya tingkat menyusui di dunia barat bisa membantu menjelaskan ledakan penyakit diabetes tipe 2 diantara perempuan paruh baya. Hasil penelitian dipublikasikan dalam "American Journal of Medicine" Penelitian itu melibatkan 2.333 perempuan berusia 40 sampai 78 tahun.
"Pola makan dan olahraga dikenal secara luas berdampak pada risiko diabetes tipe 2. Tetapi sedikit orang menyadari bahwa menyusui juga mengurangi risiko perkembangan penyakit di kemudian hari dengan mengurangi lemak perut," kata dokter Eleanor Schwarz dari Universitas Pittsburgh, seperti dikutip Daily Mail.
Dalam penelitian, seperempat ibu yang tidak menyusui mengembangkan diabetes tipe 2 dan kemungkinan mereka terkena penyakit itu hampir dua kali lebih besar dari perempuan yang menyusui atau tidak pernah melahirkan.
Perempuan yang menyusui semua anak mereka kemungkinannya terkena diabetes sama dengan perempuan yang tidak memiliki anak.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh tim yang sama menemukan bahwa menyusui bisa menjaga ibu terkena serangan jantung dan stroke di kemudian hari.
Menyusui selama satu bulan menurunkan risiko terkena diabetes sebesar 10 persen, tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi, semua berperan dalam menimbulkan penyakit jantung, dibanding dengan perempuan yang tidak pernah menyusui.
"Penelitian kami memberi alasan bagus lain untuk mendorong perempuan menyusui bayi mereka, setidaknya selama satu bulan pertama hidup si bayi. Dokter perlu mempertimbangkan kehamilan dan sejarah laktasi saat memberi saran kepada perempuan mengenai risiko terkena diabetes tipe 2," tambah dokter Schwarz.
Bobej Friends
Ilmuwan mengatakan bahwa menyusui membantu mengubah lemak yang tertinggal di sekitar perut setelah melahirkan, salah satu faktor penyebab penyakit.
Mereka percaya bahwa menurunnya tingkat menyusui di dunia barat bisa membantu menjelaskan ledakan penyakit diabetes tipe 2 diantara perempuan paruh baya. Hasil penelitian dipublikasikan dalam "American Journal of Medicine" Penelitian itu melibatkan 2.333 perempuan berusia 40 sampai 78 tahun.
"Pola makan dan olahraga dikenal secara luas berdampak pada risiko diabetes tipe 2. Tetapi sedikit orang menyadari bahwa menyusui juga mengurangi risiko perkembangan penyakit di kemudian hari dengan mengurangi lemak perut," kata dokter Eleanor Schwarz dari Universitas Pittsburgh, seperti dikutip Daily Mail.
Dalam penelitian, seperempat ibu yang tidak menyusui mengembangkan diabetes tipe 2 dan kemungkinan mereka terkena penyakit itu hampir dua kali lebih besar dari perempuan yang menyusui atau tidak pernah melahirkan.
Perempuan yang menyusui semua anak mereka kemungkinannya terkena diabetes sama dengan perempuan yang tidak memiliki anak.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh tim yang sama menemukan bahwa menyusui bisa menjaga ibu terkena serangan jantung dan stroke di kemudian hari.
Menyusui selama satu bulan menurunkan risiko terkena diabetes sebesar 10 persen, tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi, semua berperan dalam menimbulkan penyakit jantung, dibanding dengan perempuan yang tidak pernah menyusui.
"Penelitian kami memberi alasan bagus lain untuk mendorong perempuan menyusui bayi mereka, setidaknya selama satu bulan pertama hidup si bayi. Dokter perlu mempertimbangkan kehamilan dan sejarah laktasi saat memberi saran kepada perempuan mengenai risiko terkena diabetes tipe 2," tambah dokter Schwarz.
Bobej Friends