Bobej Friends - Monster laut seperti yang dideskripsikan dalam kisah-kisah pelaut kuno, bukan berarti sepenuhnya mitos. Sejumlah ilmuwan mengklaim, mahluk itu nyata. Meski, penampakan mereka tak seperti yang digambarkan Film 'Jurassic Park', tak mirip mahluk prasejarah.
Para ilmuwan mendiskusikan kemungkinan adanya mahluk raksasa di dalam laut yang belum ditemui dalam ajang Zoological Society of London (ZSL). Salah satu pembicara adalah ilmuwan palaeontolog, Dr Darren Naish. "Sejumlah penampakan 'monster laut' yang dilaporkan tidak semuanya bisa dikatakan sebagai salah tafsir, ketidaktahuan, atau hoax alias kabar bohong," kata dia seperti dimuat Daily Mail, Selasa 12 Juli 2011.
Setidaknya, beberapa di antaranya -- khususnya yang ditemui orang-orang yang mengerti benar tentang alam -- adalah deskripsi hewan nyata yang belum diketahui eksistensinya. Apalagi, "sejumlah besar hewan laut besar terus ditemukan, seperti ikan paus dan hiu jenis baru. Jadi, ide bahwa spesies 'monster' itu hanya menunggu waktu, setidaknya masuk akal," kata Naish.
Meski demikian, ia menolak ide bahwa penampakan 'monster laut' mirip mahluk-mahluk prasejarah. Msialnya, punya leher panjang seperti Dinosaurus.
Sementara, sesi bertajuk "Kriptozoologi: Sains atau Pseudosains" diselenggarakan Dr Charles Paxton dari University of St Andrews.
Ia berpendapat, salah untuk mengasumsikan bahwa semua hewan besar di dalam laut telah ditemukan saat ini. "Jika kriterianya hanya besar, bukan ini yang dimaksud," kata dia. Misalnya, pada tahun 1995, ditemukan ikan pari yang hidup di dasar laut, panjangnya 3,42 meter.
"Ada perbedaan antara binatang yang hidup di dasar laut dan mereka yang muncul untuk menghirup udara, tapi kita telah menemukan sejumlah spesies baru paus," tambah dia.
Senada dengan Naish, ia setuju bahwa tipis kemungkinan kita akan menemukan hewan plesiosaurus. "Jika ada hewan prasejarah yang hidup hari ini akan menyiratkan bahwa ada sesuatu yang sangat salah dengan pemahaman kita tentang catatan fosil," katanya.
Untuk diketahui, delapan spesies laut berukuran besar telah ditemukan dalam 20 tahun terakhir. Pada tahun 1905, ahli zoologi Meade-Waldo Edmond dan Michael Nicoll menemukan 'ular laut' di lepas pantai Brasil.
Sementara, kriptozoologi memiliki arti harafiah, 'studi tentang binatang yang tersembunyi'. Ini mengacu pada usaha menemukan makhluk mitos yang keberadaannya belum terbukti, seperti Loch Ness raksasa, Bigfoot dan Yeti.
Sumber: Viva News
Para ilmuwan mendiskusikan kemungkinan adanya mahluk raksasa di dalam laut yang belum ditemui dalam ajang Zoological Society of London (ZSL). Salah satu pembicara adalah ilmuwan palaeontolog, Dr Darren Naish. "Sejumlah penampakan 'monster laut' yang dilaporkan tidak semuanya bisa dikatakan sebagai salah tafsir, ketidaktahuan, atau hoax alias kabar bohong," kata dia seperti dimuat Daily Mail, Selasa 12 Juli 2011.
Setidaknya, beberapa di antaranya -- khususnya yang ditemui orang-orang yang mengerti benar tentang alam -- adalah deskripsi hewan nyata yang belum diketahui eksistensinya. Apalagi, "sejumlah besar hewan laut besar terus ditemukan, seperti ikan paus dan hiu jenis baru. Jadi, ide bahwa spesies 'monster' itu hanya menunggu waktu, setidaknya masuk akal," kata Naish.
Sementara, sesi bertajuk "Kriptozoologi: Sains atau Pseudosains" diselenggarakan Dr Charles Paxton dari University of St Andrews.
Ia berpendapat, salah untuk mengasumsikan bahwa semua hewan besar di dalam laut telah ditemukan saat ini. "Jika kriterianya hanya besar, bukan ini yang dimaksud," kata dia. Misalnya, pada tahun 1995, ditemukan ikan pari yang hidup di dasar laut, panjangnya 3,42 meter.
"Ada perbedaan antara binatang yang hidup di dasar laut dan mereka yang muncul untuk menghirup udara, tapi kita telah menemukan sejumlah spesies baru paus," tambah dia.
Senada dengan Naish, ia setuju bahwa tipis kemungkinan kita akan menemukan hewan plesiosaurus. "Jika ada hewan prasejarah yang hidup hari ini akan menyiratkan bahwa ada sesuatu yang sangat salah dengan pemahaman kita tentang catatan fosil," katanya.
Untuk diketahui, delapan spesies laut berukuran besar telah ditemukan dalam 20 tahun terakhir. Pada tahun 1905, ahli zoologi Meade-Waldo Edmond dan Michael Nicoll menemukan 'ular laut' di lepas pantai Brasil.
Sementara, kriptozoologi memiliki arti harafiah, 'studi tentang binatang yang tersembunyi'. Ini mengacu pada usaha menemukan makhluk mitos yang keberadaannya belum terbukti, seperti Loch Ness raksasa, Bigfoot dan Yeti.
Sumber: Viva News